Label
- BAHASA INDONESIA (3)
- Gambar (10)
- IPA (9)
- Laruku lyrics (42)
- MATEMATIKA (3)
- METODOLOGI (6)
- MODEL PEMBELAJARAN (14)
- PAKEM (1)
- PKR (9)
- PROFILE SELEBRITIS (1)
- RPP (4)
- SOSIOLOGI (1)
- TEORI BELAJAR (1)
Selasa, 10 Desember 2013
O Shin Bi Cynical Orange
O Shin Bi.....Ia adalah satu tokoh dalam komik Cynical Orange, aku sangat menyukai tokoh ini...Makanya aku mencoba untuk menggambarnya....Mirip ngga ya???
Bagian paling susah waktu aku menggambar Shin Bi adalah matanya,,,benar - benar sulit untuk menirunya...
Senin, 09 Desember 2013
Minggu, 08 Desember 2013
Pengertian Model, Strategi, Pendekatan, metode,dan Teknik pembelajaran
Pengertian Model, Strategi, Pendekatan, metode,dan Teknik
pembelajaran
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran diartikan
sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar.Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
2. Strategi
pembelajaran
Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapaisecara efektif dan efisien.
3. Pendekatan
pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kitaterhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu.
4.Metode pembelajaran
Metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
(1) ceramah;
(2) demonstrasi;
(3) diskusi;
(4) simulasi;
(5) laboratorium;
(6) pengalaman
lapangan;
(7) brainstorming;
(8) debat;
(9) symposium, dan
sebagainya.
5. Teknik pembelajaran
Tenik pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik.
Melindungi dan Melestarikan Hewan dan Tumbuhan
Melindungi dan Melestarikan Hewan dan Tumbuhan
Hewan
dan tumbuhan itu tidak hanya cantik atau unik, tetapi juga mempunyai peranan
yang penting bagi lingkungan sekitarnya. Misalnya saja, batang edelweiss
menjadi tempat perlindungan jenis burung tertentu, atau orang utan berperan
sebagai hewan yang membantu penyebaran biji tumbuhan. Dengan demikian, orang
utan juga membantu melestarikan tumbuhan berbiji di hutan tropis. Sayang sekali
jika kita baru menyadari peranan hewan dan tumbuhan itu setelah makhluk hidup
tersebut punah.
Manusia
bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan hewan dan tumbuhan di
sekitarnya. Kita juga bertanggungjawab untuk melindungi dan melestarikan
seluruh hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah Indonesia. Berikut ini adalah
cara-cara yang dilakukan pemerintah untuk elindungi dan melestarikan hewan dan
tumbuhan tersebut.
1. Menetapkan Hewan dan Tumbuhan yang Dilindungi
Pemerintah
menetapkan jenis hewan dan tumbuhan yang hampir punah melalui undang-undang
sevbagai tumbuhan dan hewan yang dilindungi. Dalam undang-undang ini, hewan
yang dilindungi tidak boleh ditangkap, dibunuh, diperjualbelikan, atau
dipelihara tanpa izin. Untuk melestarikan tumbuhan yang dilindungi, dilakukan
usaha penanaman kembali oleh
lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat.
2. Menetapkan Tempat Perlindungan Hewan dan Tumbuhan
Hutan
adalah tempat hidup bermacam-macam jenis hewan dan tumbuhan. Pemerintah
menetapkan beberapa hutan di berbagai wilayah untuk dijadikan tempat
perlindungan. Contoh tempat perlindungan yang tersebar di wilayah
Indonesia ialah sebagai berikut:
a.
Taman Nasional Kerinci Sebla di Sumatra
Luas wilayah Taman Nasional ini terbesar di
Indonesia. Di tempat ini ditemukan hewan khas Sumatra, seperti badak
dan harimau Sumatra. Tumbuhan bunga raflesia dan amorfofalus juga dapat
ditemukan di taman nasional ini.
b.
Taman
Nasional Ujung Kulon
Taman nasional ini
melindungi populasi badak jawa yang masih ada. HUtan di Taman Nasional Ujung
Kulon merupakan hutan di dataran rendah yang banyak ditumbuhi rotan dan palem.
Ada juga pohon bakau yang ditemukan di pinggir pantai. Selain badak jawa (badak
bercula satu), taman nasional ini juga melindungi banteng jawa.
c.
Taman
Nasional Bali Barat
Di
taman nasional ini terdapat keindahan flora dan fauna khas Bali. Hutan di taman
nasional ini merupakan habitat asal burung jalak bali.
d.
Taman
Nasional Komodo
Taman
Nasional Komodo terletak di daerah Nusa Tenggara, tepatnya di Pulau Komodo.
Selain komodo, di tempat ini juga ditemukan jenis hewan langka lain, yaitu rusa
dan babi hutan.
e.
Taman Nasional Tanjung Putting di Kalimantan
Taman
nasional ini terletak di daerah pantai yang merupakan habitat bagi orang utan.
Tipe tumbuhan yang ada di tempat ini antara lain palem, pandan, tumbuhan
menjalar, dan tumbuhan pemakan serangga.
f.
Cagar Alam Tangkoko Dua Saudara di Sulawesi
Tanah di cagar alam ini
sangat subur karena terletak di wilayah gunung berapi. Wilayah ini ditumbuhi
pohon beringin dan pohon-pohon buah. Jenis tumbuhan ini mendukung perkembangan
burung dan mamalia, seperti anoa, musang Sulawesi, dan burung rangkong.
g.
Cagar Alam Gunung Lorentz di Papua
Cagar
ala mini terletak di sepanjang pantai selatan Papua. Tempat ini merupakan
tempat tinggal sebagian besar jenis mamalia dan burung khas Papua. Kanguru dan
burung cendrawasih dapat ditemukan di cagar ala mini.
h.
Cagar
Alam Pulau Kaget
Cagar
Alam Pulau Kaget (CAPK) terdapat di Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah
Sungai Barito. Cagar Alam Pulau Kaget melindungi dan melestarikan bekantan dari
kepunahan. Mengingat hewan tersebut mudah stress, maka bekantan sulit
dikembangbiakkan di tempat lain. Oleh karena itu, dengan menjadikan habitatnya
cagar alam, diharapkan bekantan dapat terhindar dari kepunahan dan dapat
dilestarikan.
Selain
tempat-tempat yang telah dijelaskan di atas, Indonesia masih memiliki tempat
perlindungan flora dan fauna lainnya. Ada lebih dari 350 tempat perlindungan
yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
3.Penangkaran atau Rehabilitasi Hewan yang Terancam Punah
Salah satu penyebab
terjadinya kepunahan hewan adalah hewan itu tidak dapat atau sulit menghasilkan
keturunan. Untuk mengatasi masalah ini, manusia membuat tempat penangkaran hewan yang terancam punah tersebut. Penangkaran
adalah tempat mengembangbiakkan telur atau anak hewan, misalnya sebagai
berikut.
a.
Penangkaran
penyu di Pangumbahan, Jawa Barat. Di tempat ini, dilakukan perlindungan dan
penetasan telur-telur penyu. Setelah telur penyu menetas, anak penyu kemudian
dilepaskan kembali ke laut.
b. Penangkaran buaya di Jayapura, Papua.
Usaha lain untuk mencegah kepunahan hewan yaitu dengan
melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi
ini dilakukan untuk hewan yang pernah dipelihara oleh manusia yang akan
dikembalikan ke habitat asalnya. Tanpa rehabilitasi, hewan yang dilepas kembali
ke habitat asal akan mati.
Pada proses rehabilitasi, hewan dipersiapkan di suatu
tempat khusus yang mirip dengan habitat aslanya, tetapi masih dalam pengawasan
manusia. Jika hewan telah siap, barulah hewan itu dikembalikan ke habitat
asalnya. Proses rehabilitasi yang telah dilakukan adalah rehabilitasi orang
utan di Sumatra dan di Tanjung Putting, Kalimantan.
Tumbuhan Khas Indonesia yang Hampir Punah
Tumbuhan Khas Indonesia yang Hampir Punah
Indonesia adalah Negara yang paling kaya dengan koleksi tumbuhan.
Menurut data penelitian, Indonesia memiliki 60 persen dan 2 juta spesies
tumbuhan yang terdapat di dunia. Kamu akan mengenal beberapa jenis tumbuhan
khas Indonesia itu. Jenis-jenis tumbuhan khas ini termasuk jenis yang
dilindungi dan dilestarikan karena jumlahnya yang semakin langka.
a. Bunga Raflesia
Nama
latin bunga ini adalah Rafflesia arnoldii.
Tumbuhan ini ditemukan di Sumatra. Keunikan bunga raflesia adalah selain
ukurannya yang sangat besar, tumbuhan ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun.
Sifatnya parasit karena menempel dan mengisap makanan dari tumbuhan lain.
Raflesia mengisap makanannya menggunakan organ yang mirip akar. Bunga ini
disebut juga bunga bangkai karena mengeluarkan bau tidak sedap seperti bau
bangkai. Bau ini mengundang lalat untuk mendekat dan membantu penyerbukan bunga
raflesia. Bunga raflesia berusia pendek. Setelah mekar selama 1 minggu, bunga
ini akan mengering dan layu.
b. Bunga Amorfofalus
Nama
latin bunga amorfofalus adalah Amorphophallus
titanium. Bunga ini juga disebut bunga bangkai karena mengeluarkan bau
seperti bangkai. Bunga amorfofalus ini pertama kali ditemukan di Bengkulu.
Tumbuhan raksasa ini mencapai tinggi 4 meter dan berat umbinya dapat mencapai
100 kg.
c. Bunga Edelweis
Bunga
edelweiss dikenal dengan sebutan bunga abadi. Pohon ini tumbuh di dataran
berumput di daerah pegunungan. Bunganya sangat disukai serangga seperti
kupu-kupu, lalat, dan lebah. Jika cabangnya dibiarkan tumbuh tinggi dan kokoh,
edelweiss dapat menjadi tempat bersarang bagi burung. Di Indonesia,
edelweiss ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Bali.
d. Cendana
Pohon
cendana terkenal dengan baunya yang khas dan harum. Batangnya besar dan kulit
batangnya berwarna cokelat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan. Banyak orang
menyukai benda-benda seni, seperti patung, yang dibuat dari kayu cendana.
Minyak cendana yang berbau harum juga banyak digunakan sebagai bahan kosmetik
atau obat-obatan. Pohon cendana ditemukan di beberapa tempat, seperti Bali,
Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan Sulawesi.
e. Jamblang
Pohon
jamblang memiliki banyak cabang dan mencapai tinggi 8 hingga 20 meter. Buahnya
dapat dimakan. Buahnya yang sudah matang berwarna ungu kehitaman dan rasanya
manis agak getir. Buah jamblang jika dimakan akan menyisakan warna biru di
lidah dan gigi. Buah jamblang berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis
penyakit.
Hewan Khas Indonesia yang Hampir Punah
Hewan
Khas Indonesia yang Hampir Punah
Hewan-hewan berikut ini termasuk jenis
hewan khas Indonesia yang hamper punah. Kini, hewan tersebut termasuk jenis
yang dilindungi dan dilestarikan di Indonesia.
a. Orang Utan
Orang utan tinggal di pohon dan mampu bergeantungan dari
satu pohon ke pohon lainnya. Tubuhnya mencapai tinggi 150 cm dan ditutup oleh
rambut berwarna kemerahan. Peranan orang utan adalah membantu penyebaran biji
tumbuhan di hutan tropis.
Orang utan ditemukan di beberapa hutan di Sumatra dan Kalimantan.
Perburuan liar, pembukaan hutan untuk industri, dan kebakaran hutan merupakan
penyebab berkurangnya populasi orang utan di Indonesia.
b. Harimau Sumatra
Harimau
Sumatra hanya ditemukan di hutan Sumatra. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada
ukuran harimau jenis lain. Hewan ini berburu mangsa pada malam hari. Daging
hewan lain, seperti rusa menjadi sumber makanannya.
Jumlah
harimau Sumatra kini semakin sedikit terancam punah. Selai karena kerusakan
habitat, harimau Sumatra juga banyak dibunuh oleh pemburu liar. Kulit harimau
ini sangat indah. Banyak orang yang tertarik untuk memburunya dan menjual
kulitnya dengan harga yang mahal.
c. Komodo
Komodo
adalah satu-satunya jenis kadal purba yang masih bertahan hidup. Tempat hidup
asli hewan ini adalah di Pulau Komodo dan sebagian di Pulau Flores. Tubuhnya berukuran besar, mencapai panjang 3 meter dan
berat 50 kg. komodo ini mampu menelan mangsa sebesar rusa atau kambing. Komodo
mencari mangsa dengan penciumannya yang sangat tajam.
d. Jalak Bali
Bulu
jalak bali berwarna putih bersih, kecuali sayap dan ekornya berwarna hitam dan
sekitar matanya berwarna biru. Jalak bali memiliki jambul panjang di kepalanya.
Panjang tubuhnya tidak lebih dari 25 cm. Burung ini, selain cantik juga
mempunyai kicauan yang indah sehingga banyak orang yang berminat untuk
menangkapnya.
Jalak
bali yang ditemukan di alam kini hanya tinggal sedikit. Penyebabnya adalah
perburuan liar dan kerusakan habitat.
Cendrawasih
Cendrawasih adalah hewan khas Papua. Bulu
tubuhnya sangat indah sehingga banyak yang menangkapnya untuk dijadikan hewan
peliharaan atau dibuat hiasan. Oleh
karena bulunya yang sangat indah itu, cendrawasih juga disebut sebagai burung
dewata. Perburuan liar secara besar-besaran dan kerusakan hutan tempat
tinggalnya menyebabkan jumlah burung cendrawasih semakin langka dan terancam
punah. Untuk mencegah kepunahannya, sejak tahun 1931, cendrawasih ditetapkan
sebagai hewan yang dilindungi.
f f. Badak Bercula Satu
Badak bercula satu
atau badak jawa termasuk hewan yang paling rawan punah di dunia. Ukuran
tubuhnya lebih kecil daripada gajah. Kulit badak sangat keras dan memiliki
sebuah tanduk di bagian depan kepala yang disebut cula. Cula ini dipercaya oleh
orang sebagai obat yang berkhasiat. Oleh karena itu, banyak orang yang memburu
badak untuk diambil culanya. Jenis badak lain, yaitu badak Sumatra dan badak
India semakin langka dan terancam punah.
g. Anoa
Anoa
hanya ditemukan di Sulawesi. Anoa mirip dengan kerbau, namun ukuran tubuhnya
lebih kecil. Hewan ini adalah pemakan tumbuhan, seperti rumput, lumut dan
tumbuhan paku. Anoa hidup liar di pegunungan atau di daerah padang rumput.
Meskipun kecil, hewan ini sangat sulit untuk dijinakkan. Tanduknya yang tajam
dapat menyebabkan luka parah pada hewan atau manusia.
h. Penyu
Penyu adalah sejenis reptile
besar. Seekor penyu laut bahkan
ada yang mencapai 500 kg dan panjang 2 meter. Meskipun mempunyai kemiripan,
penyu berbeda dengan kura-kura. Perbedaannya adalah:
1) Penyu tidak dapat memasukkan kepalanya dalam tempurung
2) Penyu bergerak dengan sirip, bukan cakar seperti
kura-kura
3) Penyu menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Hanya
penyu betina yang kembali ke darat untuk menetaskan telur. Anak penyu yang
menetas di darat juga akan kembali ke laut. Kura-kura menghabiskan sebagian
besar hidupnya di darat.
Indonesia
merupakan tempat hidup, makan, dan berkembang biak bagi empat dari tujuh jenis
penyu yang hidup di dunia. Akan tetapi saying, penyu liar di Indonesia diburu
secara besar-besaran sehingga kini terancam punah.
i i. Tarsius
Tarsius
adalah kera terkecil di dunia. Tinggi badannya hanya sekitar 10 cm dengan berat
100 gram. Bola mata tarsius sangat besar dan ekornya panjang dan kuat. Keunikan
lainnya adalah tarsius dapat memutar kepalanya hingga 3600 Tarsius
tinggal dan berlindung di lubang-lubang pohon. Hewan ini terdapat di
Sulawesi.
j .Dugong atau Ikan Duyung
Hewan yang termasuk mamalia ini
hidup di perairan Maluku. Bentuk tubuhnya mirip dengan anjing laut. Habitatnya
adalah daerah pesisir laut yang dangkal dan sumber makanannya adalah tumbuhan
laut. Dugong terancam punah karena mudah
ditangkap dan kemampuan berkembangbiaknya lambat.
k. Bekantan
Bekantan merupakan
hewan mamalia kelompok monyet. Akan tetapi, hewan ini tidak seperti monyet pada
umumnya. Hidung bekantan besar dan mancung. Makanan bekantan adalah dedaunan.
Bekantan hewan yang
pemalu. Jika ada manusia atau hewan lain, bekantan akan lari menghindar. Ia
lebih suka tinggal di pucuk pohon rambai. Pohon rambai dijadikan sebagai tempat
tinggal sekaligus sebagai sumber makanannya.
Hewan
ini juga mudah stress dan sulit untuk dikembang biakkan. Oleh karena itu,
jumlahnya kini tinggal sedikat. Hewan ini dapat ditemukan di Kalimantan
Penyusunan Disain Penelitian
Penyusunan Disain Penelitian menurut
Bogdan dan Biklen :
1. Menentukan
fokus penelitian;
2. Menentukan
paradigm penelitian;
3. Menentukan
kesesuaian paradigm dengan teori;
4. Menentukan
sumber data, lokasi para responden;
5. Menentukan
tahap-tahap penelitian;
6. Menentukan
instrument penelitian;
7. Rencana
pengumpulan data dan pencatatannya;
8. Rencana
analisis data;
9. Rencana
logistic;
10. Rencana mencapai
tingkat kepercayaan akan kebenaran penelitian;
11. Merencanakan lokasi;
12. Menghormati etika
penelitian;
13. Rencana penulisan dan
penyelesaian penelitian.
Disain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Disain Penelitian
Disain penelitian adalah suatu
rencana tentang cara melakukan penelitian. Disain penelitian berkaitan erat
dengan proses penelitian. Berikut perbedaan antara disain penelitian
kuantitatif dan disain penelitian kualitatif.
Disain Penelitian Kuantitatif
|
Disain Penelitian Kualitatif
|
Disain terinci dan mantap.
|
Disain tidak terinci, fleksibel,
timbul (“emergent”) serta berkembang sambil berjalan antara lain mengenai
tujuan, subjek, sampel, sumber data.
|
Disain direncanakan sebelumnya
pada taraf persiapan (projektif).
|
Disain sebenarnya baru diketahui
dengan jelas setelah penelitian selesai (retrospektif).
|
Mengemukakan hipotesis sebelumnya
yang akan diuji kebenarannya.
|
Tidak mengemukakan hipotesis
sebelumnya; hipotesis lahir sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa “hunches”,
petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa
pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data.
|
Hipotesis menunjukkan hasil yang
diharapkan; hasil telah diramalkan apriori; hasil penelitian telah terkandung
dalam hipotesis. Jumlah variable terbatas.
|
Hasil penelitian terbuka, tidak
diketahui sebelumnya, karena jumlah variable tidak terbatas.
|
Dalam disain jelas langkah-langkah
penelitian serta hasil yang diharapkan.
|
Disain fleksibel, langkah-langkah
tidak dapat dipastikan sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui
atau diramalkan sebelumnya.
|
Analisis data dilakukan setelah
semua data terkumpul (pada tahap akhir).
|
Analisis data dilakukan sejak awal
bersamaan dengan pengumpulan data, walaupun pada tahap kemudian membutuhkan
analisis yang lebih banyak.
|
Proses Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Proses Penelitian Kuantitatif dan
Penelitian Kualitatif
1. Proses
Penelitian Kuantitatif
Pada umumnya, penelitian kuantitatif
yang berdasarkan paradigma positivistik berlangsung sebagai berikut.
a) Peneliti
menaruh minat dan merasa terdorong untuk meneliti suatu masalah yang masih
bersifat umum;
b) Masalah
diuraikan dalam beberapa submasalah yang melahirkan hipotesis;
c) Memilih
metode dalam memecahkan masalah;
d) Menentukan
populasi dan sampel yang akan digunakan;
e) Mengumpulkan
data;
f) Menganalisis
data;
g) Menulis
laporan.
2. Proses
Penelitian Kualitatif
Pada proses penelitian kualitatif
terdapat banyak perbedaan dengan proses penelitian kuantitatif yang dikarenakan
adanya perbedaan paradigma yang berlangsung sebagai berikut.
a) Peneliti
menaruh minat untuk meneliti suatu topic yang masih bersifat umum;
b) Merumuskan
pertanyaan;
c) Menentukan
metode yang digunakan;
d) Memasuki
lapangan;
e) Mengumpulkan
data melalui observasi dengan menggunakan catatan, mengadakan sampling,
kemudian dicek kembali kebenarannya dengan memperoleh informasi dari beberapa
pihak (triangsulasi) untuk memverifikasi informasi;
f) Analisis
data;
g) Dibuat
laporan;
h) Membuat
pertanyaan baru.
Perbandingan antara Metode Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kuantitatif
Perbandingan antara Metode
Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kualitatif
|
Metode Penelitian Kuantitatif
|
Disain:
-umum
-fleksibel
-berkembang, tampil dalam proses
penelitian
|
Disain:
-spesifik,jelas,terperinci
-ditentukan secara mantap sejak
awal
-menjadi pegangan langkah demi
langkah
|
Tujuan:
-memperoleh pemahaman,makna
“Verstehen”
-mengembangkan teori
-menggambarkan realitas yang
kompleks
|
Tujuan:
-menunjukkan hubungan antara
variable
-mentest teori
-mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
|
Teknik Penelitian:
-observasi, participant
observation
-terutama wawancara terbuka
|
Teknik Penelitian:
-eksperimen, survey, observasi
berstruktur
-wawancara berstruktur
|
Instrumen Penelitian:
-peneliti sebagai instrument (human
instrument)
-buku catatan, tape recorder
|
Instrumen Penelitian:
-tes, angket,wawancara, skala
-komputer,kalkulator
|
Data:
-deskriptif
-dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain.
|
Data:
-kuantitatif
-hasil pengukuran berdasarkan
variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
|
Sampel:
-kecil
-tidak representative
-purposif
|
Sampel:
-besar
-representatif
-sedapat mungkin random
|
Analisis:
-terus-menerus sejak awal sampai
akhir penelitian
-induktif
-mencari pola, model, tema
|
Analisis:
-pada taraf akhir setelah
pengumpulan data selesai
-deduktif
-menggunakan statistik
|
Hubungan dengan Responden:
-empati,akrab
-kedudukan sama, setaraf
-jangka lama
|
Hubungan dengan Responden:
-berjarak, sering tanpa kontak
langsung
-hubungan antara peneliti,subjek
-jangka pendek
|
Usulan Disain:
-singkat
-sedikit tanpa literature
-masalah yang diduga relevan
-tidak ada hipotesis
-fokus penelitian sering ditulis
setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan
|
Usulan Disain:
-luas dan terinci
-banyak literature yang
berhubungan dengan masalah
-prosedur yang spesifik dan
terinci masalahnya
-masalah diuraikan dan ditujukan
kepada focus tertentu
-hipotesis dirumuskan dengan jelas
-ditulis terinci dan lengkap
sebelum terjun ke lapangan
|
Maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian kuantitatif bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif
bersifat induktif.
Langganan:
Postingan (Atom)