Jumat, 01 November 2013

CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)



  CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)

 CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif –kelompok. Sintaksnya adalah: 
1. membentuk kelompok heterogen 4 orang,  
2.guru memberikan wacana  bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, 
3.siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya,
4. presentasi hasil kelompok, 
5.refleksi.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Kelebihan
1.                   Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2.                   Melatih berpikir logis dan sistematis.
3.                   Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek   bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
4.                   Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
5.                   Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas
Kekurangan
1.                   Memakan banyak waktu
2.                   Banyak siswa yang pasif.
3.                   Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4.                   Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5.                   Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

Model Pembelajaran Picture And Picture

Model Pembelajaran Picture And Picture      
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis

Langkah-langkah pembelajaran dengan model  picture to picture adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Langkah pertama ini sangat penting disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengukur sejauh mana materi yang harusdikuasainya. Di samping itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi dasar, dengan tujuan agar siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan mninimal yang ditetapkan
2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar pembelajaran Penyajian materi sebagai pengantar merupakan hal yang sangat penting diberikan oleh guru dengan tujuan mengarahkan siswaagar mencapai tujuan yang ditetapkan . Dalam penyampaiannya , guru haruslah kreatif mencari cara dan teknik yang baik agar siswa termotivasi untuk belajar lebih dalam tentang materi yang akan dipelajari
3.  Guru menunjukkan gambar atau memperlihatkan gambar  yang berhubungan dengan materi Dalam langkah ini, guru memperlihatkan beberapa gambar yang yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan dan menanyakan kepada siswa tentang nama, ciri-ciri benda yang ditunjukkan .
4.  Guru memberikan kumpulan gambar kepada siswa dalam kelompok. Dalam langkah ini guru haruslah dapat melakukan inovasi agar gambar yang menjadi media untuk model pembelajaran ini dapat menarik dan memotivasi siswa untuk memahami suatu konsep yang diajarkan
4. Siswa mengamati gambar- gambar dan mengklasifikasi ciri-ciri. Pada langkah ini, siswa dalam kelompok mengamati gambar-gambar yang diberikan guru. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menentukan nama, ciri-ciri benda yang diamati. Hasil diskusi kelompok dicatat dalam catatan khusus , dipandu dengan lembaran kerja siswa yang dibuat guru
5. Siswa mengemukan pendapat/mempresentasikan alasan pemikiran. Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau pendapat tentang hasil diskusi kelompoknya dengan cara melaporkan hasilnya di depan kelas. Dalam lngkah ini peran guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator adar siswa bernai mengemukan pendaptnya. Biasanya siswa pada kelas rendah tidak berani untuk berbicara kecuali dituntun dan dimotivasi oleh gurunya.
6. Guru bersama sama dengan siswa melakukan diskusi kelas tentang hasil pemikiran dari tiap kelompok. Guru dapat meotivasi dan mengajak siswa untuk berdiskusi, bertanya kepada teman yang melaporkan pekerjaannya di depan kelas. Pekerjaan ini sangat sulit dilakukan, sehingga guru harus berinovasi agar siswa mau bertanya dan menjawab pertanyaan gdari temannya maupun dari guru. Guru bisa membantu dengan memberikan kalimat yang belum lengkap sehingga siswa bisa melanjutkan apa yang akan disampaikan.
7. Penarikan kesimpulan pembelajaran bersama-sama. Langkah terakhir pada pembelajaran dengan model  picture to picture adalah guru mengajak siswa untuk dapat bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari dengan kata-kjata dan bahasasendiri. Pada langkah ini , guru harus sering melakukan penekanan-penekanan pada hal yang ingin dicapai dengan meminta siswa lain mengulangi, dan menuliskan kembali konsep-konsep yang ingin dicapaisesuai dengan indikator yang harapkan.

Model Pembelajaran Make a Match

     Model Pembelajaran Make a Match 


      Model pembelajaran Make a Match adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat poin.
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

  1. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  2. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  4. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
  6. Demikian seterusnya
  7. Kesimpulan/penutup