Selasa, 10 Desember 2013

Gambar komik






O Shin Bi Cynical Orange






O Shin Bi.....Ia adalah satu tokoh dalam komik Cynical Orange, aku sangat menyukai tokoh ini...Makanya aku mencoba untuk menggambarnya....Mirip ngga ya???
Bagian paling susah waktu aku menggambar Shin Bi adalah matanya,,,benar - benar sulit untuk menirunya...

Minggu, 08 Desember 2013

Pengertian Model, Strategi, Pendekatan, metode,dan Teknik pembelajaran

Pengertian Model, Strategi, Pendekatan, metode,dan Teknik pembelajaran

    1.  Model pembelajaran 
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
2.  Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapaisecara efektif dan efisien.
     3. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kitaterhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
     4.Metode pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
(1) ceramah;
(2) demonstrasi;
 (3) diskusi;
(4) simulasi;
(5) laboratorium;
(6) pengalaman lapangan;
(7) brainstorming;
(8) debat;
(9) symposium, dan sebagainya.
     5. Teknik pembelajaran 
Tenik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.


Melindungi dan Melestarikan Hewan dan Tumbuhan

Melindungi dan Melestarikan Hewan dan Tumbuhan
    Hewan dan tumbuhan itu tidak hanya cantik atau unik, tetapi juga mempunyai peranan yang penting bagi lingkungan sekitarnya. Misalnya saja, batang edelweiss menjadi tempat perlindungan jenis burung tertentu, atau orang utan berperan sebagai hewan yang membantu penyebaran biji tumbuhan. Dengan demikian, orang utan juga membantu melestarikan tumbuhan berbiji di hutan tropis. Sayang sekali jika kita baru menyadari peranan hewan dan tumbuhan itu setelah makhluk hidup tersebut punah.
    Manusia bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan hewan dan tumbuhan di sekitarnya. Kita juga bertanggungjawab untuk melindungi dan melestarikan seluruh hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah Indonesia. Berikut ini adalah cara-cara yang dilakukan pemerintah untuk elindungi dan melestarikan hewan dan tumbuhan tersebut.
   1.   Menetapkan Hewan dan Tumbuhan yang Dilindungi
Pemerintah menetapkan jenis hewan dan tumbuhan yang hampir punah melalui undang-undang sevbagai tumbuhan dan hewan yang dilindungi. Dalam undang-undang ini, hewan yang dilindungi tidak boleh ditangkap, dibunuh, diperjualbelikan, atau dipelihara tanpa izin. Untuk melestarikan tumbuhan yang dilindungi, dilakukan usaha penanaman kembali  oleh lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat.

     2.  Menetapkan Tempat Perlindungan Hewan dan Tumbuhan
Hutan adalah tempat hidup bermacam-macam jenis hewan dan tumbuhan. Pemerintah menetapkan beberapa hutan di berbagai wilayah untuk dijadikan tempat perlindungan. Contoh tempat perlindungan yang tersebar di wilayah Indonesia ialah sebagai berikut:

a.          Taman Nasional Kerinci Sebla di Sumatra
Luas wilayah Taman Nasional ini terbesar di Indonesia.  Di tempat ini ditemukan hewan khas Sumatra, seperti badak dan harimau Sumatra. Tumbuhan bunga raflesia dan amorfofalus juga dapat ditemukan di taman nasional ini.

b.          Taman Nasional Ujung Kulon
Taman nasional ini melindungi populasi badak jawa yang masih ada. HUtan di Taman Nasional Ujung Kulon merupakan hutan di dataran rendah yang banyak ditumbuhi rotan dan palem. Ada juga pohon bakau yang ditemukan di pinggir pantai. Selain badak jawa (badak bercula satu), taman nasional ini juga melindungi banteng jawa.

c.            Taman Nasional Bali Barat
Di taman nasional ini terdapat keindahan flora dan fauna khas Bali. Hutan di taman nasional ini merupakan habitat asal burung jalak bali.

d.        Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo terletak di daerah Nusa Tenggara, tepatnya di Pulau Komodo. Selain komodo, di tempat ini juga ditemukan jenis hewan langka lain, yaitu rusa dan babi hutan.

e.         Taman Nasional Tanjung Putting di Kalimantan
Taman nasional ini terletak di daerah pantai yang merupakan habitat bagi orang utan. Tipe tumbuhan yang ada di tempat ini antara lain palem, pandan, tumbuhan menjalar, dan tumbuhan pemakan serangga.

f.             Cagar Alam Tangkoko Dua Saudara di Sulawesi
Tanah di cagar alam ini sangat subur karena terletak di wilayah gunung berapi. Wilayah ini ditumbuhi pohon beringin dan pohon-pohon buah. Jenis tumbuhan ini mendukung perkembangan burung dan mamalia, seperti anoa, musang Sulawesi, dan burung rangkong.

g.   Cagar Alam Gunung Lorentz di Papua
Cagar ala mini terletak di sepanjang pantai selatan Papua. Tempat ini merupakan tempat tinggal sebagian besar jenis mamalia dan burung khas Papua. Kanguru dan burung cendrawasih dapat ditemukan di cagar ala mini.

h.   Cagar Alam Pulau Kaget
Cagar Alam Pulau Kaget (CAPK) terdapat di Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Sungai Barito. Cagar Alam Pulau Kaget melindungi dan melestarikan bekantan dari kepunahan. Mengingat hewan tersebut mudah stress, maka bekantan sulit dikembangbiakkan di tempat lain. Oleh karena itu, dengan menjadikan habitatnya cagar alam, diharapkan bekantan dapat terhindar dari kepunahan dan dapat dilestarikan.
Selain tempat-tempat yang telah dijelaskan di atas, Indonesia masih memiliki tempat perlindungan flora dan fauna lainnya. Ada lebih dari 350 tempat perlindungan yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.


    3.Penangkaran atau Rehabilitasi Hewan yang Terancam Punah

Salah satu penyebab terjadinya kepunahan hewan adalah hewan itu tidak dapat atau sulit menghasilkan keturunan. Untuk mengatasi masalah ini, manusia membuat tempat penangkaran hewan  yang terancam punah tersebut. Penangkaran adalah tempat mengembangbiakkan telur atau anak hewan, misalnya sebagai berikut.
a.      Penangkaran penyu di Pangumbahan, Jawa Barat. Di tempat ini, dilakukan perlindungan dan penetasan telur-telur penyu. Setelah telur penyu menetas, anak penyu kemudian dilepaskan kembali ke laut.
b.     Penangkaran buaya di Jayapura, Papua.
Usaha lain untuk mencegah kepunahan hewan yaitu dengan melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi ini dilakukan untuk hewan yang pernah dipelihara oleh manusia yang akan dikembalikan ke habitat asalnya. Tanpa rehabilitasi, hewan yang dilepas kembali ke habitat asal akan mati.

Pada proses rehabilitasi, hewan dipersiapkan di suatu tempat khusus yang mirip dengan habitat aslanya, tetapi masih dalam pengawasan manusia. Jika hewan telah siap, barulah hewan itu dikembalikan ke habitat asalnya. Proses rehabilitasi yang telah dilakukan adalah rehabilitasi orang utan di Sumatra dan di Tanjung Putting, Kalimantan.

Tumbuhan Khas Indonesia yang Hampir Punah

Tumbuhan Khas Indonesia yang Hampir Punah
Indonesia adalah Negara yang paling kaya dengan koleksi tumbuhan. Menurut data penelitian, Indonesia memiliki 60 persen dan 2 juta spesies tumbuhan yang terdapat di dunia. Kamu akan mengenal beberapa jenis tumbuhan khas Indonesia itu. Jenis-jenis tumbuhan khas ini termasuk jenis yang dilindungi dan dilestarikan karena jumlahnya yang semakin langka.

     a. Bunga Raflesia
Nama latin bunga ini adalah Rafflesia arnoldii. Tumbuhan ini ditemukan di Sumatra. Keunikan bunga raflesia adalah selain ukurannya yang sangat besar, tumbuhan ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Sifatnya parasit karena menempel dan mengisap makanan dari tumbuhan lain. Raflesia mengisap makanannya menggunakan organ yang mirip akar. Bunga ini disebut juga bunga bangkai karena mengeluarkan bau tidak sedap seperti bau bangkai. Bau ini mengundang lalat untuk mendekat dan membantu penyerbukan bunga raflesia. Bunga raflesia berusia pendek. Setelah mekar selama 1 minggu, bunga ini akan mengering dan layu.

     b. Bunga Amorfofalus
Nama latin bunga amorfofalus adalah Amorphophallus titanium. Bunga ini juga disebut bunga bangkai karena mengeluarkan bau seperti bangkai. Bunga amorfofalus ini pertama kali ditemukan di Bengkulu. Tumbuhan raksasa ini mencapai tinggi 4 meter dan berat umbinya dapat mencapai 100 kg.

    c. Bunga Edelweis
Bunga edelweiss dikenal dengan sebutan bunga abadi. Pohon ini tumbuh di dataran berumput di daerah pegunungan. Bunganya sangat disukai serangga seperti kupu-kupu, lalat, dan lebah. Jika cabangnya dibiarkan tumbuh tinggi dan kokoh, edelweiss dapat menjadi tempat bersarang bagi burung. Di Indonesia, edelweiss ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Bali.

     d. Cendana
Pohon cendana terkenal dengan baunya yang khas dan harum. Batangnya besar dan kulit batangnya berwarna cokelat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan. Banyak orang menyukai benda-benda seni, seperti patung, yang dibuat dari kayu cendana. Minyak cendana yang berbau harum juga banyak digunakan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan. Pohon cendana ditemukan di beberapa tempat, seperti Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan Sulawesi.

     e. Jamblang
Pohon jamblang memiliki banyak cabang dan mencapai tinggi 8 hingga 20 meter. Buahnya dapat dimakan. Buahnya yang sudah matang berwarna ungu kehitaman dan rasanya manis agak getir. Buah jamblang jika dimakan akan menyisakan warna biru di lidah dan gigi. Buah jamblang berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit.


Hewan Khas Indonesia yang Hampir Punah

Hewan Khas Indonesia yang Hampir Punah
Hewan-hewan berikut ini termasuk jenis hewan khas Indonesia yang hamper punah. Kini, hewan tersebut termasuk jenis yang dilindungi dan dilestarikan di Indonesia.


    a.   Orang Utan
Orang utan tinggal di pohon dan mampu bergeantungan dari satu pohon ke pohon lainnya. Tubuhnya mencapai tinggi 150 cm dan ditutup oleh rambut berwarna kemerahan. Peranan orang utan adalah membantu penyebaran biji tumbuhan di hutan tropis.
Orang utan ditemukan di beberapa hutan di Sumatra dan Kalimantan. Perburuan liar, pembukaan hutan untuk industri, dan kebakaran hutan merupakan penyebab berkurangnya populasi orang utan di Indonesia.
     b.   Harimau Sumatra

Harimau Sumatra hanya ditemukan di hutan Sumatra. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada ukuran harimau jenis lain. Hewan ini berburu mangsa pada malam hari. Daging hewan lain, seperti rusa menjadi sumber makanannya.

Jumlah harimau Sumatra kini semakin sedikit terancam punah. Selai karena kerusakan habitat, harimau Sumatra juga banyak dibunuh oleh pemburu liar. Kulit harimau ini sangat indah. Banyak orang yang tertarik untuk memburunya dan menjual kulitnya dengan harga yang mahal.

     c. Komodo
Komodo adalah satu-satunya jenis kadal purba yang masih bertahan hidup. Tempat hidup asli hewan ini adalah di Pulau Komodo dan sebagian di Pulau Flores. Tubuhnya berukuran besar, mencapai panjang 3 meter dan berat 50 kg. komodo ini mampu menelan mangsa sebesar rusa atau kambing. Komodo mencari mangsa dengan penciumannya yang sangat tajam.

     d.   Jalak Bali
Bulu jalak bali berwarna putih bersih, kecuali sayap dan ekornya berwarna hitam dan sekitar matanya berwarna biru. Jalak bali memiliki jambul panjang di kepalanya. Panjang tubuhnya tidak lebih dari 25 cm. Burung ini, selain cantik juga mempunyai kicauan yang indah sehingga banyak orang yang berminat untuk menangkapnya.
Jalak bali yang ditemukan di alam kini hanya tinggal sedikit. Penyebabnya adalah perburuan liar dan kerusakan habitat.

                          Cendrawasih
Cendrawasih adalah hewan khas Papua. Bulu tubuhnya sangat indah sehingga banyak yang menangkapnya untuk dijadikan hewan peliharaan atau dibuat hiasan. Oleh karena bulunya yang sangat indah itu, cendrawasih juga disebut sebagai burung dewata. Perburuan liar secara besar-besaran dan kerusakan hutan tempat tinggalnya menyebabkan jumlah burung cendrawasih semakin langka dan terancam punah. Untuk mencegah kepunahannya, sejak tahun 1931, cendrawasih ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi.

f       f. Badak Bercula Satu
Badak bercula satu atau badak jawa termasuk hewan yang paling rawan punah di dunia. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada gajah. Kulit badak sangat keras dan memiliki sebuah tanduk di bagian depan kepala yang disebut cula. Cula ini dipercaya oleh orang sebagai obat yang berkhasiat. Oleh karena itu, banyak orang yang memburu badak untuk diambil culanya. Jenis badak lain, yaitu badak Sumatra dan badak India semakin langka dan terancam punah.

        g. Anoa
Anoa hanya ditemukan di Sulawesi. Anoa mirip dengan kerbau, namun ukuran tubuhnya lebih kecil. Hewan ini adalah pemakan tumbuhan, seperti rumput, lumut dan tumbuhan paku. Anoa hidup liar di pegunungan atau di daerah padang rumput. Meskipun kecil, hewan ini sangat sulit untuk dijinakkan. Tanduknya yang tajam dapat menyebabkan luka parah pada hewan atau manusia.




        h.  Penyu
Penyu adalah sejenis reptile besar. Seekor penyu laut bahkan ada yang mencapai 500 kg dan panjang 2 meter. Meskipun mempunyai kemiripan, penyu berbeda dengan kura-kura. Perbedaannya adalah:
1)    Penyu tidak dapat memasukkan kepalanya dalam tempurung
2)    Penyu bergerak dengan sirip, bukan cakar seperti kura-kura
3)    Penyu menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Hanya penyu betina yang kembali ke darat untuk menetaskan telur. Anak penyu yang menetas di darat juga akan kembali ke laut. Kura-kura menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat.
Indonesia merupakan tempat hidup, makan, dan berkembang biak bagi empat dari tujuh jenis penyu yang hidup di dunia. Akan tetapi saying, penyu liar di Indonesia diburu secara besar-besaran sehingga kini terancam punah.

i       i. Tarsius
Tarsius adalah kera terkecil di dunia. Tinggi badannya hanya sekitar 10 cm dengan berat 100 gram. Bola mata tarsius sangat besar dan ekornya panjang dan kuat. Keunikan lainnya adalah tarsius dapat memutar kepalanya hingga 3600 Tarsius tinggal dan berlindung di lubang-lubang pohon. Hewan ini terdapat di Sulawesi.

                  j .Dugong atau Ikan Duyung
Hewan yang termasuk mamalia ini hidup di perairan Maluku. Bentuk tubuhnya mirip dengan anjing laut. Habitatnya adalah daerah pesisir laut yang dangkal dan sumber makanannya adalah tumbuhan laut. Dugong terancam punah karena mudah ditangkap dan kemampuan berkembangbiaknya lambat.

       k. Bekantan
Bekantan merupakan hewan mamalia kelompok monyet. Akan tetapi, hewan ini tidak seperti monyet pada umumnya. Hidung bekantan besar dan mancung. Makanan bekantan adalah dedaunan.
Bekantan hewan yang pemalu. Jika ada manusia atau hewan lain, bekantan akan lari menghindar. Ia lebih suka tinggal di pucuk pohon rambai. Pohon rambai dijadikan sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai sumber makanannya.
Hewan ini juga mudah stress dan sulit untuk dikembang biakkan. Oleh karena itu, jumlahnya kini tinggal sedikat. Hewan ini dapat ditemukan di Kalimantan

Penyusunan Disain Penelitian

Penyusunan Disain Penelitian menurut Bogdan dan Biklen :
1.      Menentukan fokus penelitian;
2.      Menentukan paradigm penelitian;
3.      Menentukan kesesuaian paradigm dengan teori;
4.      Menentukan sumber data, lokasi para responden;
5.      Menentukan tahap-tahap penelitian;
6.      Menentukan instrument penelitian;
7.      Rencana pengumpulan data dan pencatatannya;
8.      Rencana analisis data;
9.      Rencana logistic;
10.  Rencana mencapai tingkat kepercayaan akan kebenaran penelitian;
11.  Merencanakan lokasi;
12.  Menghormati etika penelitian;

13.  Rencana penulisan dan penyelesaian penelitian.

Disain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Disain Penelitian
            Disain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitian. Disain penelitian berkaitan erat dengan proses penelitian. Berikut perbedaan antara disain penelitian kuantitatif dan disain penelitian kualitatif.

Disain Penelitian Kuantitatif
Disain Penelitian Kualitatif
Disain terinci dan mantap.
Disain tidak terinci, fleksibel, timbul (“emergent”) serta berkembang sambil berjalan antara lain mengenai tujuan, subjek, sampel, sumber data.
Disain direncanakan sebelumnya pada taraf persiapan (projektif).
Disain sebenarnya baru diketahui dengan jelas setelah penelitian selesai (retrospektif).
Mengemukakan hipotesis sebelumnya yang akan diuji kebenarannya.
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya; hipotesis lahir sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa “hunches”, petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data.
Hipotesis menunjukkan hasil yang diharapkan; hasil telah diramalkan apriori; hasil penelitian telah terkandung dalam hipotesis. Jumlah variable terbatas.
Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui sebelumnya, karena jumlah variable tidak terbatas.
Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian serta hasil yang diharapkan.
Disain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat dipastikan sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau diramalkan sebelumnya.
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul (pada tahap akhir).
Analisis data dilakukan sejak awal bersamaan dengan pengumpulan data, walaupun pada tahap kemudian membutuhkan analisis yang lebih banyak.

Proses Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Proses Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
1.      Proses Penelitian Kuantitatif
Pada umumnya, penelitian kuantitatif yang berdasarkan paradigma positivistik berlangsung sebagai berikut.
a)      Peneliti menaruh minat dan merasa terdorong untuk meneliti suatu masalah yang masih bersifat umum;
b)      Masalah diuraikan dalam beberapa submasalah yang melahirkan hipotesis;
c)      Memilih metode dalam memecahkan masalah;
d)     Menentukan populasi dan sampel yang akan digunakan;
e)      Mengumpulkan data;
f)       Menganalisis data;
g)      Menulis laporan.
2.      Proses Penelitian Kualitatif
Pada proses penelitian kualitatif terdapat banyak perbedaan dengan proses penelitian kuantitatif yang dikarenakan adanya perbedaan paradigma yang berlangsung sebagai berikut.
a)      Peneliti menaruh minat untuk meneliti suatu topic yang masih bersifat umum;
b)      Merumuskan pertanyaan;
c)      Menentukan metode yang digunakan;
d)     Memasuki lapangan;
e)      Mengumpulkan data melalui observasi dengan menggunakan catatan, mengadakan sampling, kemudian dicek kembali kebenarannya dengan memperoleh informasi dari beberapa pihak (triangsulasi) untuk memverifikasi informasi;
f)       Analisis data;
g)      Dibuat laporan;

h)      Membuat pertanyaan baru.

Perbandingan antara Metode Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kuantitatif

Perbandingan antara Metode Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Disain:
-umum
-fleksibel
-berkembang, tampil dalam proses penelitian
Disain:
-spesifik,jelas,terperinci
-ditentukan secara mantap sejak awal
-menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan:
-memperoleh pemahaman,makna “Verstehen”
-mengembangkan teori
-menggambarkan realitas yang kompleks
Tujuan:
-menunjukkan hubungan antara variable
-mentest teori
-mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Teknik Penelitian:
-observasi, participant observation
-terutama wawancara terbuka
Teknik Penelitian:
-eksperimen, survey, observasi berstruktur
-wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian:
-peneliti sebagai instrument (human instrument)
-buku catatan, tape recorder
Instrumen Penelitian:
-tes, angket,wawancara, skala
-komputer,kalkulator
Data:
-deskriptif
-dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain.
Data:
-kuantitatif
-hasil pengukuran berdasarkan variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
Sampel:
-kecil
-tidak representative
-purposif
Sampel:
-besar
-representatif
-sedapat mungkin random
Analisis:
-terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian
-induktif
-mencari pola, model, tema
Analisis:
-pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai
-deduktif
-menggunakan statistik
Hubungan dengan Responden:
-empati,akrab
-kedudukan sama, setaraf
-jangka lama
Hubungan dengan Responden:
-berjarak, sering tanpa kontak langsung
-hubungan antara peneliti,subjek
-jangka pendek
Usulan Disain:
-singkat
-sedikit tanpa literature
-masalah yang diduga relevan
-tidak ada hipotesis
-fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan
Usulan Disain:
-luas dan terinci
-banyak literature yang berhubungan dengan masalah
-prosedur yang spesifik dan terinci masalahnya
-masalah diuraikan dan ditujukan kepada focus tertentu
-hipotesis dirumuskan dengan jelas
-ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan


Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat induktif.