Kamis, 16 Januari 2014

Saling Ketergantungan Mahluk Hidup Terhadap Lingkungannya

MAHKLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA

                  Setiap mahluk hidup hanya dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik di tempat yang sesuai. Oleh karena itu, terbentuknya keanekaragaman mahluk hidup tidak dapat dipisahkan dengan pengaruh lingkungan. Lingkungan tempat hidup kita juga amat bervariasi. Ada tanah yang subur dan yang tandus. Ada uadara yang lembab, panas, sejuk, dan ada yang  dingin.
                                                                                                                 SALING KETERGANTUNGAN
                  Komponen penyusun suatu ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu biotik dan abiotik. Komonen biootik terdiri atas mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Komponen abiotik terdiri atas benda-benda tidak hidup yang merupakan bagian dari ekosistem.
                  Ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup dengan lingkungan. Ilmu lingkungan dapat diibaratkan sebuah poros tempat berbagai asas dan konsep aneka ragam ilmu yang terpencar dan terkhususnya dapat digabungkan kembali secara tunjang-menunjang. Penelitian ilmiah di masa lampau sering dipusatkan kepada berbagai kejadian yang sangat khas, kepada penguraian berbagai situasi yang selalu terpisah-pisah dan kepada gejala sebab akibat yang tersolasi satu yang lain.
                  Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu murni yang mempelajari pengaruh factor lingkungan terhadap makhluk hidup) yang menerangkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungan. Disamping dapat menyajikan berbagai asas dan konsep umum yang dapat digunakan oleh berbagai macam ilmu secara menyeluruh, ilmu lingkungan yang dapat menonjolkan kaitan serta hubungan aneka macam ilmu.
a.       Ketergantungan Komponen Biotik Terhadap Abiotik
             Tidak ada satu pun mahluk hidup yang dapat hidup sendiri. Semua mahluk hidup bergantung pada lingkungannya, yang terdiri atas benda-benda tidak hidup (abiotik) dan mahluk hidup lainnya (biotik). Ingatlah kembali tentang zat apa saja yang diperlukan oleh tumbuhan hijau pada waktu melakukan proses fotosintesis. Untuk berlangsungnya proses fotosintesis, tumbuhan hijau memerluan air, karbondioksida dan cahaya matahari. Hal ini menunjukkan bahwa hidup tumbuhan bergantung pada benda-benda tdak hidup (abiotik), antara lain berupa cahaya matahari, air dan karbondioksida.

b.       Ketergantungan Komponen Abiotik Terhadap Biotik

             Kita dapat mencermati pengaruh komponen botik terhadap abiotik dalam cakupan yang lebih luas dengan mengamati keberadaan air dan iklim di sekitar hutan. Tumbuh-tumbuhan dalam hutan dapat menahan air hujan sehingga tidak terlalu cepat mengalir ke laut. Selain itu, akar-akar tumbuhan dapat menahan air hujan serta mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Jejak-jejak cacing di dalam tanah membentuk rongga dan lubang-lubang. Rongga di dalam tanah terisi udara yang berguna bagi akar tanaman untuk pernapasan. Disamping itu, cacing tanah memasukkan daun-daun tumbuhan ke dalam liangnnya sehingga membusuk dan membentuk humus. Terjadinya humus akan menyuburkan tanah.      

Tidak ada komentar: