MAHKLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA
Setiap
mahluk hidup hanya dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik di tempat
yang sesuai. Oleh karena itu, terbentuknya keanekaragaman mahluk hidup tidak
dapat dipisahkan dengan pengaruh lingkungan. Lingkungan tempat hidup kita juga
amat bervariasi. Ada tanah yang subur dan yang tandus. Ada uadara yang lembab,
panas, sejuk, dan ada yang dingin.
SALING
KETERGANTUNGAN
Komponen
penyusun suatu ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu biotik dan
abiotik. Komonen biootik terdiri atas mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan.
Komponen abiotik terdiri atas benda-benda tidak hidup yang merupakan bagian
dari ekosistem.
Ilmu lingkungan
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup
dengan lingkungan. Ilmu lingkungan dapat diibaratkan sebuah poros tempat
berbagai asas dan konsep aneka ragam ilmu yang terpencar dan terkhususnya dapat
digabungkan kembali secara tunjang-menunjang. Penelitian ilmiah di masa lampau
sering dipusatkan kepada berbagai kejadian yang sangat khas, kepada penguraian
berbagai situasi yang selalu terpisah-pisah dan kepada gejala sebab akibat yang
tersolasi satu yang lain.
Ilmu lingkungan sebenarnya
ialah ekologi (ilmu murni yang mempelajari pengaruh factor lingkungan terhadap
makhluk hidup) yang menerangkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang
lebih luas yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungan. Disamping
dapat menyajikan berbagai asas dan konsep umum yang dapat digunakan oleh berbagai
macam ilmu secara menyeluruh, ilmu lingkungan yang dapat menonjolkan kaitan serta
hubungan aneka macam ilmu.
a.
Ketergantungan Komponen Biotik Terhadap Abiotik
Tidak ada satu pun mahluk hidup
yang dapat hidup sendiri. Semua mahluk hidup bergantung pada lingkungannya,
yang terdiri atas benda-benda tidak hidup (abiotik) dan mahluk hidup lainnya
(biotik). Ingatlah kembali tentang zat apa saja yang diperlukan oleh tumbuhan
hijau pada waktu melakukan proses fotosintesis. Untuk berlangsungnya proses fotosintesis,
tumbuhan hijau memerluan air, karbondioksida dan cahaya matahari. Hal ini
menunjukkan bahwa hidup tumbuhan bergantung pada benda-benda tdak hidup
(abiotik), antara lain berupa cahaya matahari, air dan karbondioksida.
b.
Ketergantungan Komponen Abiotik Terhadap Biotik
Kita dapat mencermati pengaruh komponen botik terhadap
abiotik dalam cakupan yang lebih luas dengan mengamati keberadaan air dan iklim
di sekitar hutan. Tumbuh-tumbuhan dalam hutan dapat menahan air hujan sehingga
tidak terlalu cepat mengalir ke laut. Selain itu, akar-akar tumbuhan dapat
menahan air hujan serta mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor.
Jejak-jejak cacing di dalam tanah membentuk rongga dan lubang-lubang. Rongga di
dalam tanah terisi udara yang berguna bagi akar tanaman untuk pernapasan.
Disamping itu, cacing tanah memasukkan daun-daun tumbuhan ke dalam liangnnya
sehingga membusuk dan membentuk humus. Terjadinya humus akan menyuburkan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar